Tongue Tie (ankylglossia)

Konon katanya proses menyusui bisa bikin badan meriang demam karena payudara yang membesar bengkak akibat produksi asi, atau puting yang lecet. Jadi saya ceritanya sudah menyiapkan diri untuk itu. Alhamdulillah ga pakai meriang demam, produksi asi lancar. Tapi, puting saya luka.

Dua hari setelah pulang dari OPH, ada bidan yang melakukan kunjungan ke rumah untuk memeriksa kondisi Eden, saya dan juga membuka klip bekas jahitan. Beneran klip kaya staples bentuknya, dan dari cara dia motong saya hampir yakin kalau itu persis sama dengan staples kertas hahaha…

Waktu bidan mau nimbang Eden, dia langsung komen, “hmm he’s got a tongue tie”. Apa pulak maksudnya, saya ga ngerti. Dijelasinlah panjang lebar apa itu dan bagaimana efek sampingnya.

Berikut keterangan yang saya ketik ulang dari lembaran yang dikasih sama Lactation Consultant di OPH:

Tongue-tie occurs when the thin piece of skin under baby’s tongue (the lingual frenulum) is very short and restrict the movement of the tongue. The tongue is not free or mobile enough for the baby to attach properly to the breast. Tongue-tie occurs in about 5% of people. It is three times more common in males than females and can run in families.
Some babies with tongue-tie are able to attach to the breast and suck well. However, many have breastfeeding problems, leading to nipple damage in the mother and poor milk transfer and low weight gain in the baby.

Berikut tanda-tanda kalau tongue-tie mempengaruhi proses menyusui:
– puting luka
– puting tampak rata setelah menyusui
– ada bengkak di puting setelah menyusui
– terdengar suara klik-klik pada saat menyusui
– berat badan bayi tidak bertambah
– lidah bayi tidak keluar melebihi gusi, tidak bergerak kesamping, ujung lidah tampak rata atau persegi

Bidan yang datang berkunjung menawarkan untuk membuat perjanjian dengan Lactation Consultant di OPH supaya kami dapat kepastian apakah benar Eden punya tongue-tie dan proses lanjutan yang diperlukan.

Dua hari kemudian kami ketemu Jayne, lactation consultant. Saya diminta menyusui Eden dan dia memperhatikan kemudian memberikan pertanda apa-apa saja yang sudah benar dan yang perlu diperbaiki. Rupanya selama menyusui jari kaki saya sibuk lipat sana sini (curled toes), yang artinya saya sangat kesakitan. Selama ini saya berpikiran kalau memang sakit, jadi ya ga terlalu ambil pusing. Ga terpikir kalau ternyata ada sesuatu yang salah.

Jayne menganjurkan untuk dilakukan tindakan snipping atau gunting (frenulotomy). Tindakan ini cukup aman dan tanpa bius, butuh waktu kurang dari 1 menit dan bayi bisa langsung diberi asi. Lebih jauh juga dijelaskan bahwa tongue-tie bisa berpengaruh pada proses bicara anak, entah jadi lambat atau cadel. Diagnosa tongue-tie ini baru diperbolehkan secara resmi sekitar 2-3 tahun belakangan. Sebelumnya tidak diperbolehkan.

Berikut referensi dokter dari OPH untuk tindakan tongue-tie snipping:
– Dr. Liz Whan: 31 Hay St Subiaco, 9382.2627
– Dr. Peter Friedland: Prof of Otolaryngology, Suite 3 93 Grand Boulevard, Joondalup, 9300.9800
– Timothy Johnson: Ikids Specialist Paediatric Dentistry, 94 Stirling Highway, North Fremantle, 9433.6082 (snipping dengan laser)
– Dr. TJ Singh: Mirrabooka Medical Center, 22 Sudbury Place, 9349.6611 (kami pilih kesini atas rekomendasi Jayne)
– Dr. Hanny Ishak: Stirling Central Medical Group, 94405300

Pada hari H, saya sudah grogi dan deg-degan setengah mati. Kebayang aja Eden belum genap 2 minggu harus ‘digunting’ dibagian bawah lidahnya. Kaya apa coba sakitnya kan… Jadi pas masuk bilik tindakan, saya sudah buram dengan airmata. Saya dan M dipersilahkan tunggu diluar. Baru juga mau menye-menye nangis sedih, susternya sudah keluar lagi ngasih tau kalau proses snipping sudah selesai dan saya dipersilahkan untuk menyusui Eden. Hahahaha bengong takjub deh kita berdua.

Alhamdulillah Eden juga ga kelihatan kesakitan walaupun ada sedikit darah dimulutnya. Waktu saya menyusui, langsung terasa bedanya. Puting saya ga lagi rata bentuknya setelah selesai menyusui dan putingnya terasa lebih nyaman. Lega banget rasanya. Eden ga rewel sama sekali setelahnya, semuanya baik-baik saja.

Sampai beberapa hari setelah snipping, Eden jerit-jerit histeris pada waktu minum susu dengan posisi puting masih dalam mulutnya. Browsing di internet, rupanya memang ada periode dimana bayi merasa perih atau ga nyaman beberapa hari setelah snipping. Untungnya ga lama deh proses ini, sekitar 1 hari saja, ga tega saya lihatnya. Sebelum snipping, menyusui Eden bisa makan waktu 1 jam lebih, sekarang paling lama 30 menit, kadang bahkan cuma 15 menit.

Kalau tertarik untuk tahu lebih lanjut, bisa buka website berikut:
Australian Breastfeeding Association
Tongue Tie Net
Lawrence Kotlow Paediatric Dentist (breastfeeding booklet 2013)
The Royal Women’s
Biological Nurturing
Bryn Palmer

4 Comments

Tinggalkan komentar